Bank Dunia DUkung Infrastruktur 3 Destinasi Prioritas (2024)

Portofolio pariwisata Indonesia makin konkret |PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung​

Portofolio pariwisata Indonesia makin konkret dan dipercaya oleh lembaga finansial dunia. Setidaknya itu tergambar dalam rapat koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan Bank Dunia yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya. Tiga dari 10 "Bali Baru" atau destinasi prioritas yang tengah diseriusi Kementerian Pariwisata bakal didukung infrastrukturnya oleh Bank Dunia.

Rapat Tim Koordinasi Pembangunan Pariwisata Lintas Sektor di kantor Wapres, 21 Oktober 2016 itu juga dihadiri oleh Mr. Rodrigo, Kepala Perwakilan World Bank untuk Indonesia. Di forum itu, Menpar Arief Yahya memaparkan soal Single Vision and Framework untuk 3 Destinasi Pariwisata Prioritas. "Oke, bagus! Apapun yang dibangun oleh KemenPUPR pokoknya harus sesuai dengan Masterplan! Koordinasikan ke Kemenpar dan bangun sesuai kebutuhannya!" ucap Kalla.

"Program Pembangunan 3 Destinasi Pariwisata Prioritas itu sendiri sudah akan dimulai pada Januari 2017 dengan pendanaan dari APBN, APBD I, dan APBD II sekitar Rp 1 Triliun. Secara paralel, program melaksanakan: Penguatan visi dan kerangka pengembangan 3 Destinasi Pariwisata Prioritas (Agustus-November 2016; Kementerian Pariwisata)," kata Arief Yahya.

Ketiganya adalah kawasan Danau Toba Sumatera Utara, Borobudur Joglosemar, dan Mandalika Lombok NTB. Wapres Jusuf Kalla langsung membahas rencana skema bantuan Bank Dunia tersebut untuk percepatan pembangunan infrastruktur menuju ke destinasi kelas dunia itu. "Oke bagus, progress yang dipaparkan sudah memuaskan, tinggal implementasi di lapangan!" sebut Kalla di media sosial. Orang nomor dua di republik ini berharap, infrastruktur pendukung pariwisata segara dikerjakan agar sektor ini segera bisa membangun deatinasi yang kuat untuk wisatawan.

Paparan dilanjutkan oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Sri Hartanto soal rencana Masterplan dan Development Plan Destination Infrastructure. Hadir dalam kesempatan itu, dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BKPM Thomas Lembong, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menteri PUPR diwakili Sri Hartono, Dirjen Cipta Karya Rido Matari, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) KemenPUPR. Sedangkan Kepala Bappenas diwakili oleh Kennedy Simanjuntak, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan.

Lalu, penyusunan Integrated Tourism Master Plan (mulai Februari 2017; Kementerian PUPR, dibawah arahan Tim Koordinasi), yang akan menjadi panduan untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018. Dukungan Bank Dunia, kata dia, Pencairan dana Project Preparation Fund (PPF) sekitar USD 6 juta dilakukan per Januari 2017. Loan signing sekitar 200 juta dolar AS dilakukan per Juni 2017, dan pinjaman efektif per Juli 2017. Konkretnya, bagi Danau Toba atraksinya akan direstorasi lingkungan danau, penyusunan portofolio atraksi sejarah dan budaya, taman bunga, dan skema investasi dan PTSP Pembentukan KEK Pariwisata. Aksesnya, pembangunan tol Kuala Namu Parapat 160,5 kilometer, perpanjangan landasan Bandara Silangit yang masih 2.400x30 meter menjadi 2.650 meter lebar 45 meter, dan Sibisa yang masih 750x23 meter. Rehabilitasi Dermaga Eksisting (Mogang Palipi, Meat, Simanindo, Tiga Ras, P.Sibandang) dan Pembangunan Jembatan Tano Ponggol.

Di Joglosemar Borobudur Jateng, akan dikerjakan atraksi Kota Lama Semarnang, Sagiran. Aksesnya, percepatan bandara Kulonprogo, tol Bawen Solo, dan Infrastruktur untuk bandara Adi Sumarang. Pembangunan 1000 homestay, pembentukan Badan Otorita Pariwisata Jogrlosemar dan Borobudur Street Market

Sedangkan amenitasnya adalah Penyusunan Integrated Masterplan (Zona Koordinatif dan Zona Otoritatif).

Wapres: Destinasi Wisata Nasional Harus Berselera Pasar Asing |PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan selama ini banyak destinasi wisata dikembangkan berdasarkan selera nasional. Padahal dibutuhkan selera asing agar mampu menarik minat turis mancanegara untuk datang ke Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah memilih Bank Dunia sebagai konsultan karena dianggap memahami kebutuhan konsumen mancanegara secara lebih luas. Lembaga multilateral itu sekaligus akan membantu pemerintah membangun infrastruktur dasar kawasan wisata melalui pinjaman dana sebesar US$200 juta.

Ketiga destinasi sengaja dipilih berdasarkan wilayah yang berbeda, yakni Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur. Wapres Kalla menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur dasar, akses, dan fasilitas wisata bagi para turis.

Pemerintah menginginkan pengembangan destinasi wisata nasional disesuaikan dengan selera pasar internasional agar mampu mendatangkan devisa melimpah.

“Pengembangan wisata harus menyesuaikan selera turis itu sendiri sehingga lebih menarik, jangan selera kita,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Jumat (21/10/2016).

November 2016, pemerintah akan merampungkan masterplan pembangunan infrastruktur tiga kawasan dari 10 kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata yang diprioritaskan. Ketiga destinasi yakni, Danau Toba Sumatra Utara, Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Candi Borobudur Jawa Tengah.

Dalam jangka panjang, pembangunan dan perbaikan 10 destinasi wisata itu diharapkan mampu mendatangkan 20 juta wisatawan sampai 2019.

Garap Tiga Lokasi Wisata, Indonesia Pinjam 200 Juta Dollar AS dari Bank Dunia |PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung

Tiga dari sepuluh lokasi pariwisata yang akan disulap menjadi “Bali baru” di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, direncanakan mulai digarap 2017.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, ketiga lokasi itu, yakni Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Danau Toba di Sumatera Utara, dan Borobudur di Jawa Tengah.

“Baik PU Pera (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) sendiri, Perhubungan, tentu Pariwisata, Lingkungan Hidup dan Kementerian terkait lain. Itu sudah punya rencana yang terintegrasi. Kita berharap bulan depan awal itu sudah kita finalisasi,” kata Luhut usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Untuk menggenjot rencana revitalisasi itu, pemerintah akan meminjam dana dari Bank Dunia.

Ia menegaskan, penggarapan ketiga sektor itu akan dilakukan secara sinergis oleh sejumlah kementerian.

Dalam pertemuan itu, turut hadir Menteri Pariwisata Arief Yahya, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong dan perwakilan dari Bank Dunia.

“Anggarannya World Bank akan memberi bantuan yang cukup besar, dan kita harap mulai 2018 dananya sudah didapat, tapi 2017 dananya sudah ada sebagian yang masuk untuk pre-study,” ujarnya.

Sedangkan untuk Mandalika, Wapres berharap, agar suasana di destinasi itu dibuat layaknya wisata di kawasan Timur Tengah. Sebab, mayoritas wisatawan yang datang berasal dari negara itu.

Wapres, kata Luhut, ingin wisata Borobudur yang akan direvitalisasi dapat terintegrasi dengan sejumlah lokasi wisata di sekitarnya, seperti Candi Mendut, Candi Prambanan dan Istana Keraton.

sem*ntara itu, Arief Yahya menjelaskan, dana pinjaman dari Bank Dunia akan dibagi dua peruntukkannya, yaitu untuk dana persiapan dan pengerjaan.

“sem*ntara signing loan-nya bulan Juni 2017, dan efektifnya mulai Juli 2017. sem*ntara ini, totalnya 200 juta dollar Amerika, start-nya,” ungkapnya.

Untuk anggaran persiapan, rencananya akan diluncurkan pada Januari 2017.

Ia menambahkan, untuk menggarap sepuluh lokasi destinasi wisata yang akan disulap menjadi “Bali baru” dibutuhkan dana sekitar 20 miliar dollar AS.

Sebagai contoh, untuk membantu wisatawan datang ke Danau Toba, maka dua bandara yang ada di sekitar lokasi, yaitu Bandara Sibisa dan Bandara Silangit, perlu direvitalisasi.

“Kita tahu bahwa kalau turis, preferensinya menggunakan pesawat udara. Itu yang sedang kita lakukan,” kata dia.

Dengan demikian, wisatawan yang turun di Bandara Adi Soemarmo Solo dapat menuju Yogyakarta dengan menggunakan jalur kereta api.

Untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata, Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, perlu ada pengembangan sejumlah infrastruktur.

Bahkan jika diperlukan, kedua bandara itu dapat terintegrasi dengan Bandara Kualanamu.

“Mandalika sendiri akan kita kerjasa makan dengan Middle East Company,” kata dia.

Sedangkan untuk wisata Candi Borobudur, menurut dia, yang perlu diperkuat jalur kereta Yogyakarta-Solo.

Rifanfinancindo

Bank Dunia DUkung Infrastruktur 3 Destinasi Prioritas (2024)
Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Errol Quitzon

Last Updated:

Views: 5674

Rating: 4.9 / 5 (79 voted)

Reviews: 94% of readers found this page helpful

Author information

Name: Errol Quitzon

Birthday: 1993-04-02

Address: 70604 Haley Lane, Port Weldonside, TN 99233-0942

Phone: +9665282866296

Job: Product Retail Agent

Hobby: Computer programming, Horseback riding, Hooping, Dance, Ice skating, Backpacking, Rafting

Introduction: My name is Errol Quitzon, I am a fair, cute, fancy, clean, attractive, sparkling, kind person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.